Entah ada apa sama Sony yang bisa merilis sebuah smartphone flagship dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan. Tapi buat kamu yang menantikannya, ini dia review ponsel Sony Xperia Z5 Dual.
Namun jika dilihat lebih lanjut, ada sedikit perbedaan yaitu pada kaca di bagian belakang ponsel tidak lagi mengkilap seperti sebelumnya, kali ini disertai sedikit dengan finishing matte yang disebut dengan Frosted Glass.
Pada unit berwarna hijau ini, Xperia Z5 terlihat keren dan beda banget dengan ponsel umumnya yang punya warna hitam, putih, silver atau gold sekalipun.
Dengan Frosted Glass pada Xperia Z5 tersebut tidak hanya enak dilihat, tapi juga enak disentuh walau terkadang sedikit licin. Adapun letak 2 nano simcard dan microSD ada di sisi kiri perangkat dan tentunya berada di balik flap guna mendukung fitur anti air dan debu yang selalu menjadi keunggulan dari seri Xperia Z.
Berkat ukurannya yang tidak terlalu besar, Zony Xperia Z5 ini terasa sangat enak digenggam, mudah dinavigasikan, dan tidak kebesaran saat disimpan di dalam saku celana.
Catatan kedua ialah akurasinya yang menurut saya tidak terlalu bagus dalam mengenal sidik jari. Terkadang butuh sampai 2-3 kali scan untuk membuka kunci perangkat bahkan ada saat tidak bisa sekali sehingga harus memasukkan pin.
Salah satu bagian yang sebenarnya menjadi andalan Sony pada Xperia Z5 adalah layarnya yang sudah beresolusi 4K yang ada pada seri Z5 Premium, sedangkan untuk ponsel yang sedang saya review ini resolusinya adalah Full HD 1080p. Memang tidak ada yang salah dengan resolusi 1080p pada sebuah ponsel terlebih jika kualitasnya bagus seperti yang ada Xperia Z5.
Aktivitas seperti browsing, main game, nonton video, kesemuanya terasa enak dilihat di atas panel IPS LCD berukuran 5,2 inches yang dilengkapi dengan teknologi X-Reality Engine dan Triluminos display. Hadir dengan 2 buah speaker stereo di bagian depan yang punya output suara bagus juga menjadi tambahan yang menarik untuk meningkatkan pengalaman multimedia.
Pada bagian hardware, Xperia Z5 tidak membawa perubahan dibanding Xperia Z3 Plus. Entah sudah terikat kontrak atau gimana, chipset Snapdragon 810 masih dipakai pada flagship Sony ini, serta dengan GPU Adreno 430 dan kapasitas RAM 3GB.
Masih menggunakan prosesor yang terkenal dengan masalah panasnya itu bisa ditebak bahwa Xperia Z5 ini bukan sebuah pengecualian. Tapi yang aneh adalah kapan panasnya itu yang bisa ditebak. Kadang saat Whatsapp-an jadi panas, kadang juga saat main twitter jadi hangat, dan juga pas main game. Tapi buat main game saya rasa sih wajar kalo ponsel jadi panas.
Selain masalah yang saya sebutkan sebelumnya, Xperia Z5 ini merupakan perangkat yang tangguh dan ampun meladeni berbagai macam tugas dengan sangat baik, baik multi-tasking atau gaming yang mana semua itu bisa dijalankan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Sayangnya, baterainya yang hanya berkapasitas 2900 mAh pada Xperia Z5 ini menurut saya tidak begitu luar biasa dan cenderung boros. Soal screen on time selama penggunaan hampir tidak pernah tembus dari 3,5 jam dalam pemakaian yang terhitung biasa-biasa saja. Sedangkan untuk pemakaian yang lebih intensif, screen on time hanya berkisar 2 jam saja.
Untuk soal software, Sony memang tidak banyak bereksperimen, karena Android Lollipop masih menjadi OS default dari Xperia Z5 yang katanya akan segera kebagian upgrade ke Marshmallow. Pada sisi user interface (UI) yang hampir seperti Android murni dengan sedikit sentuhan Sony juga tidak banyak berubah sehingga bagi pengguna lama seri Xperia akan sangat familiar.
Dan bicara soal Xperia Z ini berasa gak lengkap kalo gak bahas tentang kamera. Sedikit keluhan dari saya adalah kecepatan untuk membuka aplikasi kamera yang terasa lambat pada Xperia Z5 ini karena butuh waktu beberapa detik sejak menekan ikon kamera sampai ke aplikasinya terbuka. Ini merupakan hal yang cukup mengganggu dan menurut saya harus segera dibenahi oleh Sony.
Untuk pertama kalinya sejak 2 tahun terakhir, Sony akhirnya meningkatkan jumlah megapixel pada kamera utamanya dari 20,7 MP yang dulu diperkenalkan pada Xperia Z1, menjadi 23 MP yang ada pada Xperia Z5 ini. Untuk kamera depan, resolusinya 5 MP yang masih sama pada Xperia Z3 Plus dengan lensa white.
Lalu, apakah dengan kapasitas megapixel yang lebih besar akan menghasilkan foto yang bagus? Hmm, bisa benar tapi tidak sepenuhnya. Pada Xperia Z5 ini, Sony menggunakan metode over sampling dengan resolusi 8 MP sebagai setelan default pada mode superior auto. Sedangkan untuk memaksimalkan resolusi menjadi 23 MP harus diubah secara manual lewat menu pengaturan kamera.
Adapun hasil foto dari Xperia Z5 ini bisa dibilang oke banget pada berbagai macam kondisi, tapi tidak konsisten. Kenapa tidak konsisten? Karena hasil di setting beresolusi 8 MP terkadang bisa lebih bagus daripada beresolusi 23 MP dan begitu juga sebaliknya.
Soal detail foto, resolusi 23 MP tentunya menang jauh terlebih untuk urusan cropping, tapi untuk resolusi 8 MP pun juga tidak kalah bagus. Untuk foto pada kondisi low light, hasil foto pada resolusi 8 MP terlihat lebih unggul karena lebih terang dan detailnya lebih terjaga. Jadi, sederhananya kalo foto pada kondisi cahaya yang bagus pakai dengan resolusi 23 MP, sedangkan pada kondisi low light gunakan setting resolusi 8 MP.
Untuk kamera depan, hasilnya sama saja di setting 5 MP atau 3,7 MP. Foto selfie pada kondisi outdoor di siang hari terlihat tajam dan kaya detail, sedangkan untuk kondisi low light terlihat terang namun dengan kompensasi detail yang mengalami penurunan.
Lalu, perekaman video pada Xperia Z5 sudah mencapai resolusi 4K yang kelihatannya oke. Tapi yang menurut saya paling keren adalah resolusi 1080p dalam 30fps yang memungkinkan untuk bisa mengaktifkan fitur Inteligent Active Steady Shot yang membuat hasil video stabil banget.
Jadi kesimpulannya, secara keseluruhan ponsel Xperia Z5 ini menurut saya tetap terasa sebagai ponsel premium yang layak dihargai mahal asal jangan kemahalan. Desain dari Sony Xperia Z5 pun benar-benar oke dan saya sangat suka banget. Kameranya pun juga sangat baik dan jelas yang memang terbai dari Sony, tapi jelas bukan yang terbaik dari semua smartphone.
Spesifikasi tinggi yang dimilikinya juga membuat berbagai macam tugas bisa dioperasikan dengan cepat dan mudah. Hanya saja suhu perangkat kadang sedikit mengganggu begitu juga dengan baterainya yang tidak terlalu awet.
Spesifikasi & Harga Sony Xperia Z5 Dual
HARGA | Rp 5,7 Juta (Lazada Indonesia) |
BODI | Scratch-resistant glass, oleophobic coating |
PROSESOR | Octa-core (4x1.5 GHz Cortex-A53 & 4x2.0 GHz Cortex-A57) |
GPU | Adreno 430 |
RAM | 3GB |
STORAGE | 32 GB Internal, microSD up to 128 GB |
LAYAR | IPS LCD 5,2 inches, 1080 x 1920 pixels (~424 ppi pixel density), Triluminos display dan X-Reality Engine |
KAMERA | Belakang 23 MP & Depan 5,1 MP |
BATERAI | 2900 mAh |
SISTEM OPERASI | Android Lollipop 5.1.1 (upgradable to 7.0 Nougat) |
JARINGAN | Dual-SIM 4G LTE |
KONEKTIVITAS | Wi-Fi, Bluetooth, GPS, NFC, Radio FM |
INTERFACE | microUSB v2.0, 3.5mm jack audio |
SENSOR | Fingerprint (side-mounted; EU model only), accelerometer, gyro, proximity, compass, barometer |
Itu saja yang dapat saya sampaikan untuk review Sony Xperia Z5 Dual. Terima kasih sudah membaca artikel sederhana ini dan janga lupa untuk membagikannya ke media sosial jika dirasa bermanfaat bagi yang lain. Apabila ada keluhan ataupun pendapat sendiri tentang ponsel berkelas premium ini, silakan tuliskan komentar kamu pada kolom komentar yang tersedia di bawah.