Saturday, 9 May 2015

32-bit VS 64-bit: Perbedaan Prosesor Pada Smartphone


Apa sih perbedaan 32 bit dan 64 bit pada OS Smartphone? Apa sih pengaruhnya pada kinerja smartphone? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita simak ulasan berikut ini.

Dikarenakan tahun 2015 ini begitu banyak smartphone yang dirilis menggunakan teknologi 32-bit dan 64-bit. Keduanya memang memiliki fungsi yang sama, namun yang menjadi pembeda yang sangat jelas ialah pengaruhnya terhadap kinerja suatu perangkat.

Teknologi 64-bit pada smartphone

Teknologi 64-bit pada prosesor bukanlah hal yang baru. Prosesor dengan arsitektur 64-bit pada komputer telah lama ada pada sistem operasi Windows, Linux maupun OS X.


AMD Athlon64 merupakan prosesor 64-bit pertama yang dirilis pada tahun 2003. Sejak itu, banyak prosesor 64-bit yang hadir dan berlanjut ke sistem operasi dengan arsitektur 64-bit.

Pada smatphone, teknologi ini baru digunakan pada tahun 2013 lalu, di mana iPhone 5s menjadi smartphone pertama yang menggunakan prosesor 64-bit. Setahun kemudian, Google mengumumkan bahwa Android 5.0 Lollipop juga mendukung perangkat yang memiliki arsitektur 64-bit. Hingga tiba di tahun 2015, pada ajang Consumer Electronic Show (CES), sebagian besar smartphone yang diperkenalkan telah menggunakan prosesor 64-bit.

Bit secara teoritis

Dalam sistem komputasi sebuah perangkat, jumlah bit dalam prosesor menunjukkan bahwa ukuran data yang dialirkan dan kapasitas dari register.


Apa itu Register?

Register merupakan sejumlah kecil memori perangkat yang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap program-program dengan menyediakan akses yang cepat terhadap nilai-nilai yang umum digunakan.

Register prosesor inilah yang digunakan untuk melakukan macam-macam operasi pada sistem perangkat.


32-bit atau 64-bit?

Kapasitas memori merupakan salah satu faktor utama kenapa teknologi 64-bit dikembangkan. Pasalnya, prosesor 32-bit hanya mendukung memori dengan kapasitas maksimal hingga 4 GB.



Hal ini bisa terjadi sesuai dengan perhitungan 2^32 sama dengan 4,2 miliar byte atau setara dengan 4 GB. Sementara dengan prosesor 64-bit, secara teori dengan perhitungan yang sama 2^64 sama dengan 16 exabyte atau setara dengan 16 miliar Gigabyte (16M GB).

Walaupun tidak bisa dirasakan secara langsung, performa prosesor 64-bit jauh lebih baik dibandingkan prosesor 32-bit. Sebagai contoh, sebuah prosesor memerlukan nilai komputasi sebesar 128 bit. Dengan prosesor 32-bit, prosesor tersebut akan diselesaikan dengan dua kali putaran. Sedangkan dengan prosesor 64-bit, proses itu bisa diselesaikan hanya dengan satu kali putaran, karena prosesor 64-bit bisa menampung 256 nilai komputasi.

Kelebihan prosesor 64-bit dari sisi aplikasi adalah bisa menjalankan aplikasi yang dibuat dengan arsitektur 32-bit maupun 64-bit itu sendiri. Lain halnya dengan prosesor 32-bit yang hanya bisa menjalankan aplikasi atau software 32-bit saja.

Selain itu, mengingat arsitektur 64-bit mendukung memori yang besar, maka ke depannya smartphone yang menggunakan prosesor ini bisa menjalankan aplikasi yang memerlukan kapasitas memori yang besar.

Apa pengaruhnya pada kinerja smartphone?

Prosesor 64-bit memang mendukung kapasitas RAM besar. Tapi, kapasitas tersebut hanya bisa dinikmati apabila Anda menjalankan atau memerlukan aplikasi-aplikasi yang memakan banyak memori. Dan saat ini masih sedikit, karena rata-rata aplikasi ponsel memerlukan kapasitas RAM di bawah 100 MB (kecuali game HD).

Selain itu, rata-rata smartphone kelas menengah sekarang memiliki kapasitas RAM sebesar 2 GB hingga 3 GB (kecuali ASUS ZoneFone 2) dan itu sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membuka aplikasi media sosial atau bahkan bermain game HD.


Kemampuan prosesor 64-bit bisa dibilang tak bisa dinikmati secara langsung. Sebab, sebagian besar aplikasi ponsel masih dibuat dengan arsitektur 32-bit sehingga kemampuan prosesor 64-bit tidak terpakai semua. Tapi untungnya sekarang beberapa aplikasi bisa mendukung 32-bit dan 64-bit sekaligus. Jadi, dalam beberapa bulan atau tahun ke depan akan mulai banyak aplikasi ponsel yang mendukung kedua arsitektur tersebut.

Selain itu, sebagian besar aplikasi masih dibuat dengan arsitektur 32-bit. Banyak aplikasi tidak memerlukan kemampuan arsitektur 64-bit, seperti memerlukan kapasitas RAM lebih dari 4 GB. Bahkan, terkadang aplikasi 64-bit berjalan lebih lambat dibandingkan 32-bit, karena aplikasi tersebut harus memakai semua alokasi bit yang dimiliki prosesor 64-bit.

Masalah lainnya adalah aplikasi 64-bit biasanya memiliki ukuran dua kali lipat dari aplikasi 32-bit.

Disqus Comments